Selamat Datang

Sabtu, 12 Mei 2018

Puisi Hikayat Islam


UMAR

Dengan pedang terhunus
Dan sorot mata sebara gurun
Umar membawa geram
Pada Rosul, ia hendak menikam

Di sinilah sejarah Islam menunjukkan
Skenario Alloh yang tak kasatmata
Adalah Abdullah an-Nahham al-‘Adawi
Merajut langkah Umar bin Khattab
Menjelmakan doa Rosululloh

+    Hendak kemana engkau, ya, Umar?
-     Aku hendak membunuh Muhammad!
+   Apakah engkau akan aman dari Bani Hasyim
dan Bani Zuhroh jika engkau membunuh?
-     Jangan-jangan engkau sudah meninggalkan
agama asalmu?
+   Maukah engkau kutunjukkan yang lebih
Mengagetkan dari itu, wahai Umar?
Sesungguhnya saudara perempuanmu dan iparmu
Telah murtad dan meninggalkan agamamu!

Halilintar menggelegar
Amarah semakin berkobar
Dan takdir membelokkan niatnya

Lelaki gagah bermata api
Ke rumah sang adik bawa amarah
At Thaha mengalun menyambut
Sang ego yang nyanyikan api

Apa yang kamu baca, wahai Said?

Said bin Zaid, dan Fatimah binti Khattab bergetar
Juga Khabbab bin Art yang tengah berbagi ilmu

Wahai Umar, bagaimana jika kebenaran
Bukan berada pada agamamu?

Sebuah tendangan mengucurkan darah Said
Fatimah segera membangunkan suaminya
Umar menamparnya dengan keras
Darah mengucur dari wajah
Sejarah mencatatnya
Skenario Alloh tak kasatmata

Wahai Umar, jika kebenaran
bukan berada pada agamamu,
maka ‘aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan yang berhak disembah
selain Alloh,
dan aku bersaksi bahwa
Nabi Muhammad adalah Rosululloh’.

Lelaki gagah bermata teduh
Setelah meluruhkan kotoran dan najis
Dari tubuhnya.
Segera membaca mushaf Al-Quran:
Bismillahirrahmanirrahim

Ini adalah nama yang indah dan suci

Sesungguhnya Aku ini adalah Alloh,
tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku,
maka sembahlah Aku
dan dirikan Sholat untuk mengingat Aku*)

Betapa indah dan mulianya ucapan ini.
Tunjukkan padaku di mana Muhammad!

Skenario Alloh tak kasatmata
Tadi malam Rosul berdoa,
“Ya Allah, muliakanlah Islam
dengan salah seorang dari dua orang
yang lebih Engkau cintai;
Umar bin Khattab atau Amr (Abu Jahal) bin Hisyam”.

Lelaki gagah berselempang pedang
(Bahkan derap kudanya pun
Sanggup menggetirkan setan)
Bergegas menuju rumah Rosul

Lelaki gagah penyiksa kaum muslimin
Yang ditakuti lawan, disegani kawan
Berdiri mengetuk pintu
Para sahabat gemetar di dalam
Kecuali Hamzah bin Abdul Muthalib

+    Apa maksud kedatanganmu?
-     Mana Rosululloh?Aku hendak mengikuti ajarannya.

Serentak para sahabat mengucap hamdalah
Umar bin Khattab bersyahadat di hadapan Rosululloh
Lelaki gagah: Amirul Mukminin, Al Faruq
Pendekar yang dijanjikan Alloh
Menyinari sejarah Islam


Menteng, 26 November 2017





*) QS. At Thaha:14