oleh: U. Nurochmat
Sinarnya kusam sisa penantian
Kutak mungkin memalingkan jiwa
Karena padamu kutitip rasa
Ada bulan menangis di pelukan
wajahnya kusam jejak kepalsuan
Kutak mungkin memalingkan cinta
karena dirimu belahan jiwa
Ada bulan mengurai jarak
Pada sejarah yang kian berarak
Memetik hati yang lama berderak
mengais asa yang makin berserak.
Jakarta, 27 Juli 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar