DADDY
Oleh
Ujang Kasarung
Seharusnya aku bangga jadi anakmu, Daddy
Kau tak mengizinkan kemiskinan menyentuhku
Aku bebas tinggal di rumah yang mana sesukaku
Dengan mami yang berbeda bahkan ada yang seusiaku
Seharusnya aku bangga jadi anakmu, Daddy
Teman-teman sekampus obral pujian untukku
Tentang kendaraan, penampilan, atau keluargaku
Aku tahu maksud mereka mengatakan itu
Seharusnya aku bangga jadi anakmu, Daddy
Rumah mewah, apartemen, atau vila
Di ibukota hingga dibukit nuansa wisata
Sampai kau lupa sedang tinggal di mana
Koleksi kendaraan tidak perlu ditanya
Bahkan showroom dan daelernya pun kita punya
Padahal jabatan Daddy hanya penanda tangan
Dan gunting pita pada bangunan atau jalan desa
Seharusnya aku bangga,
Tapi aku tidak!
Kau berompi orange digiring petugas KPK
Disambut puluhan shooter kamera
Dan pertanyaan para abdi berita dan kuli tinta
Gila,
Kau tersenyum sambil melambaikan tangan
Seperti seorang filantrop yang berjasa
Kau melangkah menuruni anak tangga
Memasuki mobil dengan pintu terbuka
Sekali lagi, kau tersenyum dan melambai tangan
Dari layar kaca padaku yang terbahak di kamar
Mungkin lambai terakhir atau senyum penghabisan
Dan kau, Daddy, apakah masih ingat cara bertobat.
Jakarta, 25 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar